Minggu, 04 Agustus 2013

tujuhbelas tahun ({})



Menurut pendapat beberapa orang “Sweet seventeen itu bakal jadi sesuatu yang amat sangat special seumur hidupmu.”
Kata Film-film di TV “Umur ke tujuh belas itu akan menjadi umur yang sangat menakjubkan bagi dirimu.”
Kata mamah “Biasanya orang yang memasuki umur ke tujuh belas tahun itu akan banyak di uji sampai dimana dia dewasa dan bagaimana dia menyikapi masalah tersebut”
Dan bagi saya umur ke tujuh belas itu adalah awal baru untuk kita menempuh pendewasaan diri yang sebenarnya, termasuk untuk mengawali hidup di dunia yang semakin luas dan terus berkembang ini. Saya mengambil kata-kata itu menurut pengalaman yang saya lalui, bukan dari kata orang lain tapi dari pengalaman saya menuju ke-17 tahun. Jadi kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan kalian.

Awalnya saya menganggap semua umur itu sama saja, walaupun terkadang di TV/majalah/sosial media banyak yang membesar-besarkan tentang tujuh belas tahun yang sangat spesial bagi mereka. Saya hanya berfikir “Semua umur itu sama saja karena semuanya umur patut disyukuri. Kita bisa diberi kesempatan hari ini saja untuk bernafas di dunia ini dan memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat itu patut di syukuri lho” Sampai pada akhirnya saya merasakan itu semua, gejolak hidup yang sangat mengguncang batin saya, perubahan sikap, lingkungan hidup, dengan siapa kita berteman, keluarga dan diri kita sendiri. Itulah yang saya rasakan setahun sebelum umur saya yang ke-17. Banyak sekali yang terjadi dan tidak mungkin saya ceritakan secara terperinci tapi saya ingin berbagi pengalaman dan solusi.
            Semua gejolak itu terjadi tanpa disadari, terkadang yang tidak disari itu bisa lebih kejam. Yups! Kejam untuk merubah secara perlahan dan diri kita sendiri pun tidak sadar akan perubahan itu. Sebenarnya masalah ini bisa diatasi asal kita bisa pintar-pintar memilih teman untuk diajak berkomunikasi karena kalau sampai kita salah memilih teman untuk diajak berkomunikasi itu akan membantu perubahan yang terjadi di dalam diri kita secara drastis. Sikap yang telah mendarah-daging di dalam diri kita pun bisa saja berubah dalam jangka waktu hanya setahun ini. Itulah yang membuat gejolak di dalam diri kita semakin dalam. So, kalian harus pintar-pintar memilih teman untuk diajak berkomunikasi ya! Bukan berarti kita harus memusuhi teman yang kurang baik, hidup itu bukan untuk cari musuh. Maksudnya itu … Kalian pasti punya teman yang dekat dan kurang dekat kan? Nah, itu dia! Jadikanlah teman yang baik itu menjadi teman yang dekat dengan kita tetapi kalau teman yang kurang baik ya jangan terlalu dekat tetapi biasa-biasa saja. Seringkanlah berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman hidup yang lebih dari kita, jangan mau sia-siakan waktu dengan hanya berleha-leha. Sebaiknya kalian harus mencari Hobi yang positif untuk kalian terus kerjakan sehingga itu akan menyita waktu yang tidak akan terbuang dengan percuma. Seperti saya sekarang, saya memiliki Hobi menulis, menggambar, mengedit foto, membaca buku dan bahkan menciptakan kreativitas-kreativitas baru dengan tangan saya. Jangan sepelekan Hobi yah teman-teman! Semua itu ada hal positifnya karena Hobi itu terlahir dari diri kita sendiri dan kita sendiri dan suatu saat bisa saja menjadi Mahakarya bahkan sesuatu yang bisa menghasilkan.
            Kalau kalian sudah bisa memilih lingkungan dan teman yang baik, saya yakin kalian bisa meminimalisir gejolak yang terjadi di dalam diri kalian sendiri. Lalu perbanyak komunikasi dengan keluarga kalian, mendekatkan diri kepada keluarga kalian itu sanngat baik karena kita tinggal dirumah dengan keluarga kita. Jadi, bangun komunikasi sebaik mungkin jangan sampai kita terputus komunikasi dengan mereka. Bisa-bisa rumah menjadi tempat tinggal yang tidak nyaman bagi diri kita sendiri dan bagaimana pun kalian jangan menyepelekan omongan orang tua kalian karena banyak sekalian kejadian orang tua yang mendoakan anaknya tertimpa musibah karena orang tuanya sakit hati dan dalam sekejap musibah itu terjadi dan menimpa anaknya sendiri. Saya tiidak mengarang cerita lho, ini fakta dan teman-teman saya sendiri yang mengalaminya. “Setiap ucapan itu adalah doa, makannya kita harus menjadi lisan kita dengan sebaik mungkin.” Ingat kata-kata ini kan? Nah, kalau setiap ucapan itu adalah doa apalagi doa kedua orang tua kita yang jelas-jelas telah merawat kita dari dulu hingga sekarang. So, hormatilah kedua orang tua kalian yah ^^
            Kalau hal-hal diatas tadi bisa kalian atasi pasti kalian juga bisa mengatasi perubahan sikap yang negatif, biasanya yang muncul adalah rasa egois yang tinggi. Egois itu adalah sifat yang kurang baik lho teman-teman. Apalagi kalau egois bahwa dirinya selalu benar dan tidak pernah salah. Wah! Itu sudah sangat parah, bagaimana pun kita sebagai seorang manusia pasti pernah berbuat salah dan kesalahan itu harus kita perbaiki. Kalau kita egois, semua kesalahan yang kita perbuat pasti tidak bisa diperbaiki, orang lain pun tidak bisa membantu karena dinding hatinya telah dilapisi oleh rasa egois. Karena kita berbicara umur ke-17 berarti tentang seorang remaja yang ingin dewasa (baca: pemula), masalahnya itu bisa berawal dari rasa egois bahwa dia bukan anak kecil lagi/ bahwa dia sudah dewasa/ bahwa dia sudah tahu mana yang benar dan yang baik/ bahwa dia selalu benar. Ini dia masalah yang biasanya terjadi. Sekarang kita perlu sedikit mengulas tetang kedewasaan yah. Secara biologi orang yang dikatakan dewasa itu sudah menginjak ke-17 tahun, secara harfiah dewasa itu adalah sikap dimana kita bisa memilih mana yang benar dan baik, bertanggung jawab serta menyelsaikan masalah secara bijak, dari kedua definisi kata “Dewasa” sudah beda tapi saya ingin membahasnya secara harfiah yah. Seseorang bisa dikatakan dewasa itu biasanya dilihat dari sisi bagaimana dia menyikapi masalah karena disaat seseorang menyikapi suatu masalah biasanya terlihat sifat-sifat originalnya, termasuk bersikap bijak. Kalau seseorang masih egois dan terbakar emosi jika dihadapkan pada suatu masalah, itu artinya dia belum bisa disebut dewasa. Menurut saya dan penelitian dari fakta-fakta yang ada, umur ke-17 itu ada permulaan bagi tahap menginjak dewasa bukan sepenuhnya menjadi dewasa tapi ada juga yang sudah bisa bersikap dewasa sebelum umur ke-17 biasanya orang-orang yang seperti itu memiliki mental yang kuat sehingga tahap pendawasaannya lebih dini. Nah, kalian harus benar-benar bisa meminilmalisir rasa egois itu yah! Ingat! Sifat egois itu adalah sifat yang kurang baik jadi jangan mau menanamkan rasa egois di dalam hati ^^
            Sebenarnya dari permasalahan-permasalahan diatas memiliki hanya satu kunci yang tidak akan pernah goyah yaitu dekat dengan agama. Guys! Kalau kita dekat dengan agama pasti semua masalah diatas bisa lewati dengan tanpa beban karena Tuhan selalu menunjukan jalan yang terbaik, kalau kita dekat dengan agama pasti kita tidak akan goyah, sekalipun goyah pasti akan kembali lagi menjadi tegak. Nah itulah kunci utamanya.
            Nah semoga tips-tips di atas tadi bisa berguna buat kalian semua yah guys! :D Makasih udah mengunjungi blog ini ^^ Sampai jumpa di posting selanjutnya byebye