Menurut pendapat beberapa orang
“Sweet seventeen itu bakal jadi sesuatu yang amat sangat special seumur hidupmu.”
Kata Film-film di TV “Umur ke
tujuh belas itu akan menjadi umur yang sangat menakjubkan bagi dirimu.”
Kata mamah “Biasanya orang yang memasuki
umur ke tujuh belas tahun itu akan banyak di uji sampai dimana dia dewasa dan
bagaimana dia menyikapi masalah tersebut”
Dan bagi saya umur ke tujuh belas
itu adalah awal baru untuk kita menempuh pendewasaan diri yang sebenarnya,
termasuk untuk mengawali hidup di dunia yang semakin luas dan terus berkembang
ini. Saya mengambil kata-kata itu menurut pengalaman yang saya lalui, bukan
dari kata orang lain tapi dari pengalaman saya menuju ke-17 tahun. Jadi kali
ini saya ingin berbagi pengalaman dengan kalian.
Awalnya saya menganggap semua
umur itu sama saja, walaupun terkadang di TV/majalah/sosial media banyak yang
membesar-besarkan tentang tujuh belas tahun yang sangat spesial bagi mereka.
Saya hanya berfikir “Semua umur itu sama saja karena semuanya umur patut
disyukuri. Kita bisa diberi kesempatan hari ini saja untuk bernafas di dunia
ini dan memperbaiki kesalahan yang pernah kita perbuat itu patut di syukuri
lho” Sampai pada akhirnya saya merasakan itu semua, gejolak hidup yang sangat
mengguncang batin saya, perubahan sikap, lingkungan hidup, dengan siapa kita
berteman, keluarga dan diri kita sendiri. Itulah yang saya rasakan setahun
sebelum umur saya yang ke-17. Banyak sekali yang terjadi dan tidak mungkin saya
ceritakan secara terperinci tapi saya ingin berbagi pengalaman dan solusi.
Semua gejolak itu terjadi tanpa
disadari, terkadang yang tidak disari itu bisa lebih kejam. Yups! Kejam untuk
merubah secara perlahan dan diri kita sendiri pun tidak sadar akan perubahan
itu. Sebenarnya masalah ini bisa diatasi asal kita bisa pintar-pintar memilih
teman untuk diajak berkomunikasi karena kalau sampai kita salah memilih teman
untuk diajak berkomunikasi itu akan membantu perubahan yang terjadi di dalam
diri kita secara drastis. Sikap yang telah mendarah-daging di dalam diri kita
pun bisa saja berubah dalam jangka waktu hanya setahun ini. Itulah yang membuat
gejolak di dalam diri kita semakin dalam. So,
kalian harus pintar-pintar memilih teman untuk diajak berkomunikasi ya! Bukan
berarti kita harus memusuhi teman yang kurang baik, hidup itu bukan untuk cari
musuh. Maksudnya itu … Kalian pasti punya teman yang dekat dan kurang dekat
kan? Nah, itu dia! Jadikanlah teman yang baik itu menjadi teman yang dekat
dengan kita tetapi kalau teman yang kurang baik ya jangan terlalu dekat tetapi
biasa-biasa saja. Seringkanlah berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki
pengalaman hidup yang lebih dari kita, jangan mau sia-siakan waktu dengan hanya
berleha-leha. Sebaiknya kalian harus mencari Hobi yang positif untuk kalian
terus kerjakan sehingga itu akan menyita waktu yang tidak akan terbuang dengan
percuma. Seperti saya sekarang, saya memiliki Hobi menulis, menggambar,
mengedit foto, membaca buku dan bahkan menciptakan kreativitas-kreativitas baru
dengan tangan saya. Jangan sepelekan Hobi yah teman-teman! Semua itu ada hal
positifnya karena Hobi itu terlahir dari diri kita sendiri dan kita sendiri dan
suatu saat bisa saja menjadi Mahakarya bahkan sesuatu yang bisa menghasilkan.
Kalau kalian sudah bisa memilih
lingkungan dan teman yang baik, saya yakin kalian bisa meminimalisir gejolak
yang terjadi di dalam diri kalian sendiri. Lalu perbanyak komunikasi dengan
keluarga kalian, mendekatkan diri kepada keluarga kalian itu sanngat baik
karena kita tinggal dirumah dengan keluarga kita. Jadi, bangun komunikasi
sebaik mungkin jangan sampai kita terputus komunikasi dengan mereka. Bisa-bisa
rumah menjadi tempat tinggal yang tidak nyaman bagi diri kita sendiri dan
bagaimana pun kalian jangan menyepelekan omongan orang tua kalian karena banyak
sekalian kejadian orang tua yang mendoakan anaknya tertimpa musibah karena
orang tuanya sakit hati dan dalam sekejap musibah itu terjadi dan menimpa
anaknya sendiri. Saya tiidak mengarang cerita lho, ini fakta dan teman-teman
saya sendiri yang mengalaminya. “Setiap ucapan itu adalah doa, makannya kita
harus menjadi lisan kita dengan sebaik mungkin.” Ingat kata-kata ini kan? Nah,
kalau setiap ucapan itu adalah doa apalagi doa kedua orang tua kita yang
jelas-jelas telah merawat kita dari dulu hingga sekarang. So, hormatilah kedua orang tua kalian yah ^^
Kalau hal-hal diatas tadi bisa
kalian atasi pasti kalian juga bisa mengatasi perubahan sikap yang negatif,
biasanya yang muncul adalah rasa egois yang tinggi. Egois itu adalah sifat yang
kurang baik lho teman-teman. Apalagi kalau egois bahwa dirinya selalu benar dan
tidak pernah salah. Wah! Itu sudah sangat parah, bagaimana pun kita sebagai
seorang manusia pasti pernah berbuat salah dan kesalahan itu harus kita
perbaiki. Kalau kita egois, semua kesalahan yang kita perbuat pasti tidak bisa
diperbaiki, orang lain pun tidak bisa membantu karena dinding hatinya telah
dilapisi oleh rasa egois. Karena kita berbicara umur ke-17 berarti tentang
seorang remaja yang ingin dewasa (baca: pemula), masalahnya itu bisa berawal
dari rasa egois bahwa dia bukan anak kecil lagi/ bahwa dia sudah dewasa/ bahwa
dia sudah tahu mana yang benar dan yang baik/ bahwa dia selalu benar. Ini dia
masalah yang biasanya terjadi. Sekarang kita perlu sedikit mengulas tetang
kedewasaan yah. Secara biologi orang yang dikatakan dewasa itu sudah menginjak
ke-17 tahun, secara harfiah dewasa itu adalah sikap dimana kita bisa memilih
mana yang benar dan baik, bertanggung jawab serta menyelsaikan masalah secara
bijak, dari kedua definisi kata “Dewasa” sudah beda tapi saya ingin membahasnya
secara harfiah yah. Seseorang bisa dikatakan dewasa itu biasanya dilihat dari
sisi bagaimana dia menyikapi masalah karena disaat seseorang menyikapi suatu
masalah biasanya terlihat sifat-sifat originalnya, termasuk bersikap bijak.
Kalau seseorang masih egois dan terbakar emosi jika dihadapkan pada suatu
masalah, itu artinya dia belum bisa disebut dewasa. Menurut saya dan penelitian
dari fakta-fakta yang ada, umur ke-17 itu ada permulaan bagi tahap menginjak dewasa
bukan sepenuhnya menjadi dewasa tapi
ada juga yang sudah bisa bersikap dewasa sebelum umur ke-17 biasanya
orang-orang yang seperti itu memiliki mental yang kuat sehingga tahap
pendawasaannya lebih dini. Nah, kalian harus benar-benar bisa meminilmalisir rasa
egois itu yah! Ingat! Sifat egois itu adalah sifat yang kurang baik jadi jangan
mau menanamkan rasa egois di dalam hati ^^
Sebenarnya dari
permasalahan-permasalahan diatas memiliki hanya satu kunci yang tidak akan
pernah goyah yaitu dekat dengan agama. Guys! Kalau kita dekat dengan agama
pasti semua masalah diatas bisa lewati dengan tanpa beban karena Tuhan selalu
menunjukan jalan yang terbaik, kalau kita dekat dengan agama pasti kita tidak
akan goyah, sekalipun goyah pasti akan kembali lagi menjadi tegak. Nah itulah
kunci utamanya.
Nah semoga tips-tips di atas tadi
bisa berguna buat kalian semua yah guys! :D Makasih udah mengunjungi blog ini
^^ Sampai jumpa di posting selanjutnya byebye