Jumat, 23 Desember 2011

Aku tak ingin melihat tangismu

Hari ini sama dengan hari kemarin atau hari-hari sebelumnya
Kau selalu ada disetiap malam bermimpi
Kau berkata seolah-olah tak ingin musim semi pergi
Tapi apa yang kulihat berbeda darimu?
Ada sisi kelemahanmu yang menahanku
Membuatku tak mungkin pergi tuk mengejar mimpi
Aku tertahan dalam fatamorgana cinta
Sungguh ingin kuberlari dan mengejar semua citaku
Entah mengapa aku erasa aku tak butuh cinta
Mungkin inilah keegoisanku
Ada satu waktu untuk kubisa nikmati waktu
Tapi mungkin itu nanti
Bukan sekarang atau esok lusa
Aku masih ingin mengejar bintang di langit
Aku masih ingin membenahi jati diriku ini
Sekarang, aku benci diriku sendiri
Aku benci karena aku menipu semua rasa dan logika ini
Karena tangismu aku terhenti
Aku terpaku tuk menemanimu disini
Sungguh, jikalau esok kau masih bertahan dengan derai air matamu
Aku harap hentikan itu karena aku tak mau jadi pengkhianat diri sendiri
Mungkin tak untuk sekarang aku butuh cintamu
Tapi esok atau nanti
Tolong pahami aku ingin mengejar mimpi
Aku ingin membenahi jati diriku
Karena aku benci diriku sendiri
Yang masih iba melihat tangismu itu

Tuhan, Aku ingin menangis

Aku masih bertaut di malam yang sunyi ini
Air mataku masih membatin dalam benakku
Ada apa sebenarnya dengan diriku?
Tuhan,
Hatiku menjerit dan ingin berbicara
Tapi apa?
Apakah ada yang salah dalam hariku?
Tuhan,
Aku menangis dalam sujudku
Dihiasi oleh halilintar dan hujan yang mendukung senduku
Nampak jejak yang tak terhiasi
Bah air matamu
Membuatku bertanya
Dan kusimpan jeritan dalam nurani ini
Kuhapus air mata dan kuhias dengan senyum palsuku
Aku ingin menangis Tuhan
Tepatnya dihadapanmu
Mungkin karena egoku
Yang menahan semua kebisuanku

Kamis, 22 Desember 2011

Ini berbeda

Sudah kulewati berpuluh-puluh detik tanpamu
Peluh dan keluh terus bercampur dalam otakku
Apa ini sihir ?
Atau racun yg dapat membunuhku ?
Kucoba hiasi siang dengan taburan bintang yg menawan
Tapi itu berbeda
Kucoba hiasi malam dengan pelangi yg mengelilingi rembulan
Tapi itu tak sama
Ingin kuganti realita dengan semua mimpi
Tapi itu tak sama dan berbeda
Lalu aku bertanya pada bayanganku yg berdiri di atas cermin
'Mengapa diriku ini?'
Ada kesalahan dalam cara kuberfikir
Air mata ini semakin menjadi
Bercampur lirih dikala malam sunyi
Aku tak tahan akan semua ini
Bisakah kuganti semua gundahku ?
Agar rindu tak semakin menggebu - gebu
Apa yg aku mau ?
Apa yg harus dirimu tahu ?
Apakah tentang rindu ini ataukah perasaan ini ?
Tolong jangan buatku seperti manusia bodoh yg tampil dengan komedi
Ini nyata dan tak pernah kurekayasa
Layaknya hati yg terikat olehmu
Aku luluh dan aku tak berdaya
Mungkin karena aku terbiasa oleh hadirmu
Tak dapat kuganti
Dan tak dapat kupungkuri
Karena itu berbeda