Kamis, 09 Desember 2010

untukmu yang selalu kurindukan

Ketika angin menghembuskan auranya
Megapun merubah warnanya
Dan ketika pelangi pudarkan kilauannya
Di saat itulah hati mulai luluh karenanya

Pagi menebarkan embun yang basah
Siang mengilaukan beningnya cahaya
Tak sanggup lagi kuberkata
Karena nafasku telah terhenti olehnya

Memori itu masih menghiasi seluruh hidupku
Dengan indah terlintas bayangmu
Dan kusadari bahwa dirimu tak ada disisiku
Lantas dimanakah kau berdiri sekarang ?
Apakah kau bersembunyi di kabut itu ?
Atau kau telah terlelap dalam tidur abadimu ?
Jawab aku wahai air yang mengalir
Yang selalu menebarkan gemercik – gemercik anugerah itu
Dengar aku wahai angin
Yang selalu menyejukkan di tengah terik sang surya

Apa kau berada disini ?
Aku terlalu berharap pada beningnya mata itu
Aku terlalu menginginkan hadirnya sosok itu
Sadarkan aku wahai malam yang sunyi
Bangunkan aku wahai siang yang selalu mengisak hati ini
Agar kuterlatih untuk jalani waktu di setiap detiknya
Agar kubertahan di setiap kesepian
Dan agar hati ini tidak semakin merindukannya
Karena aku harus hidup tanpanya

bukan yang terbaik untukmu

Saat ku tatap langit itu
Aku teringat oleh sosok bayangmu
Setetes air matapun terjatuh dari pipiku
Dan semua memori itu mulai memasuki diriku
Aku terpaku
Aku terdiam
Apa yang harus aku lakukan ?
Mengingat indahnya semua kenangan
Apa yang harus ku pijak ?
Dimana tempat ku berlabuh ?
Lama ku arungi samudra yang tak bertepi ini
Bayang itu selalu ada
Bayang itu selalu menemani
Tetapi tak dapat ku temui jiwamu yang suci
Kau telah berubah
Katamu yang menyakiti
Menusuk hatiku
Hingga ku tak kenal akan dirimu lagi
Tapi aku masih merindukan sosokmu
Aku masih menginginkan kasih sayangmu
Secepat itu kah kau pergi ?
Membawa kenangan indah di hati
Tataplah indah duniamu kini
Karna mungkin ku bukan yang terbaik untuk dirimu lagi

bukan kamu

Merasa bersalah kah dirimu kini ?
Merasa hilang kah semua gundah hati ?
Jangan kau berdusta lagi
Karna semua topengmu tlah terbuka kini
Apa yang mau dari cintaku ?
Apa yang kau mau dari hidupku ?
Dengan lancang kau cabik cabik perasaan ini
Tak kenal akan pengorbanan hati
Jiwa ini telah lelah mengharapkan saat itu
Raga ini telah jatuh jauh ke dalam jurang cinta semu
Dan jangan coba kau bangunkan aku lagi
Biarkan aku terlelap disini
Dengan sosok kegelapan yang selalu menyelimuti
Ku yakin bisa lalui hari
Dirimu memang sangat ku cintai
Hingga ku rela terjatuh dan terbangun lagi
Tapi lelah kini aku mengerti
Bahwa dirimu bukan cintaku kini